Wikipedia

Search results

Thursday, March 13, 2014

Lahiran dinegri orang #mexico city





Cerita jaman dulu kala hohohoho

Perjalanan melahirkan jauh dari sanak sodara

Tanggal 07 July 2011 yang sudah dinanti2 akhirnya datang juga tepat jam menunjukan pukul 04.00 dini hari,aku pun bergegas pergi mandi diiringin dengan prasaan yang ngga menentu ada rasa senang dan ada juga rasa takut menyelimuti tapi aku tetap berusaha tegar semuanya aku serahnya sama yang diatas, aku berusaha mengalahkan rasa takutku dengan membayangkan bayi lucu dan imut yang nanti akan lahir dari perutku,,ahhh kebanyakan melamun sampe2 lupa kalau aku harus cepat2 pergi kerumah sakit.
Setelah berganti baju dan suamipun dengan semangat mendorong koper yang sudah aku siapkan dari jauh2 hari yang berisi perlengkapan baju aku dan calon bayiku nanti,kita pun bergegas siap2 pergi kerumah sakit rasanya air mata ngga bisa lagi ditahan sedih rasanya lahiran tanpa ada orangtua dan sodara yang bisa nemenin hanya ditemenin suami seorang,sebelum membuka pintu aku sempat bertanya kepada suami “ay ini bener mu lahiran ya?” suamiku menjawab sambil tersenyum dan sedikit becanda “ngga ko kita mu nginep dihotel pindah tidur hihihihi”,,aku yang tadinya tegang,sedih,bahagia pun jadi ikut ketawa.
Selama perjalanan dari rumah ke rumah sakit yang biasanya kalau mau cek control kandungan terasa lama dan jauh tiba2 saat ini terasa cepet sekali begitu sepi perjalanan yang aku dan suami lewatin ahh mungkin ya maklum perjalanan saat itu masih pagi jadi belum banyak aktifitas orang2 dijalanan,,akhirnya tepat pukul 5.30 aku pun sampe dirumah sakit Santa Monika tempat dimana tiap bulannya aku cek kandungan sama dokter Enrique Vega Montes,turun dari mobil rasanya dingin sekali udara pagi ini,aku berjalan menuju ruang pendaftaran petugasnyapun ngga ada aku menunggu dikursi sambil tangan terus mengelus2 perutku yang besar dan ngga lama lagi akan segera mengempis, setelah 1 jam suami urus2 pendaftaran akupun dirusuh naik ke lantai 2 ngga tau 3 lupa hihihihi maklum saat itu pikiran sudah melayang yang ada dipikirannya semoga bayinya lahir sehat sempurna,sesampai diatas ada seorang perawat yang menyuruhku ganti baju dengan bahasa spanyolnya aku cuma mangguk2 aja maklum ngga ngerti bahasa spanyol hihihihi,,,selesai ganti baju operasi akupun disuruh tidur diranjang sambil trs berdoa,Åc diruangan itu sangat dingin tp aku merasa sangat panas tapi juga keringet dingin pikiran semakin ngga karuan apalagi ketika dokter ngecek denyut jantung janinnya sempet ngga ada reaksi tp ternyata setelah dicoba lg suara denyut itu kembali muncul, pingin rasanya nangis tapi suami selalu memberiku dukungan supaya tetap sabar,kuat dan terus berdoa agar semua baik2 saja,,sejam sudah aku menunggu persiapan jam sudah menunjukan pukul 08.00 waktunya aku masuk ruang operasi,tanganpun terus berkeringat dingin melihat ruangan yang banyak lampu menerangi rasanya menjadi gelap,dokterpun mulai melakukan operasi merobek2 perutku yang buncit ,akupun merasakan gelinya dokter merobek perutku rasa takut semakin ngga karuan sampe terlintas dalam pikiranku mungkin ini adalah hidupku yang trakhir aku menghirup udara didunia ini ditambah pikiran seperti apakah bentuk bayi yang akan lahir sebentar lagi,aku terus berteriak ngga mau dicaesar padahal perut uda diobok2,untung ibu heri dan suami ada dampingin aku diruangan operasi dia terus n terus memberi aku semangat dan menyuruhku untuk selalu berdoa demi keselamatan aku dan bayiku,,,kurang lebih sejam lebih proses operasinya aku pun mulai lemes rasa takut semakin merajalela tapi semua rasa takut itu hilang dalam sekejap ketika mendengar tangisan bayi laki2 mungil lucu dan telah lahir dengan sempurna tanpa ada satupun yang kurang telah lahir kedunia ini Alhamdulillah rasanya sejuta bahagia datang menghampiri,indah rasanya dunia ini mengalahkan semua rasa takut dan rasa sakitku.bayi mungil ini telah melengkapi kebahagaianku dan aku pun memberi nama bayinya MELVIN ELVIO GHAISAN ISMANTO yang artinya pemimpin yang pemberani dan rupawan,semoga dia kelak jadi pemimpin yang bijak untuk keluarga agama dan bangsanya,apapun cobaan dan tantangan yang dia hadapi semoga dia bisa berani dan sabar menghadapinya dan semoga rupawan ahlak tingkah laku n fisiknya…penginapan selama 3 hari dirumah sakit rasanya kaya setahun pingin rasanya aku cepat2 pulang gendong,mandiin dan ciumin baby boyku.

Be Surprised !!!

Sebuah frase yang sangat cocok untuk dihadiahi kepada seorang ibu muda seperti aku. Setelah berhasil melewati masa melahirkan yang luar biasa seperti di medan perang, kini aku harus menjalani masa yang baru menjadi seorang ibu.
Sepulang dari rumah sakit, aku masih berjalan pelan-pelan dan sedikit menahan perih jahitan. Bahkan ketika keluar dari rumah sakit, aku duduk di atas kursi roda didorong suami mirip nenek-nenek yang hobi berjalan sore di komplek perumahan mewah dan bayiku digendong sama seorang pembantu yang aku sewa.
Bagaimana cara menggendong bayi yang baru lahir? Entahlah. aku tidak pernah belajar. Dengan berbekal niat dan keyakinan, aku berhasil menimang anak sendiri tanpa dibantu orang tua,mertua bahkan sanak sodara maklum lahiran jauh dinegri orang. Di ujung sana, suamiku tampak setengah gemetar. Bingung bagaimana caranya menimang anak kami yang super lembek.
Selama 14 hari aku dibantu seorang pembantu (mba sar), aku banyak belajar. Bagaimana memasang popok, gurita, baju. Aku juga diajari bagaimana cara memandikan bayi.
Bagi anak yang masih bayi, siang seperti malam dan malam seperti siang. Hari pertama aku tidur dengan bayiku, aku benar-benar tidak tidur. Dia terus menangis, menjerit, dan tidak mau tenang. Selalu seperti itu sampai aku dan suami memiliki kantong mata. 
Tidur dengan bayi di hari pertama sangatlah sulit. Dia akan menangis ketika aku sedang tertidur lelap. Atau dia akan kembali menangis ketika aku baru saja merebahkan badan. Dia harus menyusu dan diganti popoknya. Atau ditimang-timang agar lekas tidur. Kaget? Jelas. Karena ini sesuatu hal yang baru bagi aku.
H+14 pasca lahiran, mba sar yang selama ini bantuin aku dan suami urus bayi akhirnya dia harus pulang. Tidak terbayangkan bagaimana aku harus mengurus bayi seorang diri. Sanggupkah? Ya, harus! Bahkan ketika kebingungan melanda asinya susah untuk keluar dan bayinya terus menerus menangis akhirnya aku dan suami memutuskan untuk menambah susu formula meskipun aku sangat sedih melihatnya dan celaan orangpun kerap terdengar.
Dengan cepat, aku mulai menghapal jadwal tidur dan bangun bayiku. Memerangi malas memandikannya, dan menimang-nimang dengan sabar. Kesabaran semakin diuji ketika bayi rewel dan aku tidak tahu ada apa dengan dia.
Semakin lama, aku harus beradaptasi untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga dengan satu tangan, dan tangan lainnya menggendong bayi. aku juga harus membawanya kemana-mana. Berjalan mengendap-endap agar dia tidak bangun. 
Sempat aku menangis ketika bayiku rewel dan tidak bisa diletakkan dimanapun. Wajib digendong. Membuat aku bingung, lelah, kram tangan dan pinggang, tidak masak.Bahkan ketika aku sakit, aku tidak bisa merebahkan badan dan beristirahat. Karena bayiku wajib dilayani. Dia harus mandi,ganti popok, nyusu dan lain-lain. Saat itu, tidak ada kata “diri sendiri”. Yang ada hanyalah “untuk sang anak”. Sekalipun aku sakit, aku harus berbenah. Luar biasa bukan?
Ya, luar biasa perjuangan seorang ibu. Selain harus kuat fisik, aku juga harus kuat insting. Karena insting itulah yang membuat aku tahu penyebab rewelnya anak. aku bisa dengan sok tahu memberi anak madu tanpa dosis, tidak memberi air putih, dan semacamnya. 
Sekarang bayi itu uda berusia 2 tahun 8 bulan sudah banyak kepandaian yang dihadiahkan buat aku. Dari dia,aku belajar untuk bersabar, telaten, menjaga amanah, mengurangi panik, dan yang terpenting : mensyukuri ni’mat tuhan bahwa menjadi seorang ibu itu lebih dari sekedar amazing! Mengamati perkembangan anak hari demi hari, membuat ketenangan hatiku meningkat. Senangnya kalau si kecil senang.







Sunday, March 2, 2014